Rayah
(Tradisi
Lisan Dayak Simpang Kabupaten Ketapang)
Rayah merupakan tradisi lisan berupa nyanyian suci yang pada umumnya
ditampilkan pada waktu upacara adat tertentu.
Rayah dibagi
menjadi beberapa bagian sebagai berikut.
1. Rayah Boretn
Boretn yang sering disebutkan dengan istilah baboretn merupakan suatu ritual
berupa upacara dalam pengobatan yang dilakukan oleh
seorang boretn (dukun/tabib). Dalam baboretn ini seorang boretn dibantu oleh
seorang atau beberapa orang pabayu (asisten). Pabayu inilah yang kemudian
menyanyikan Rayah Boretn. Kegiatan menyayikan rayah ini disebut berayah.
Berayah dalam baboretn memiliki tujuan untuk memanggil malaikat yang membantu
seorang boretn dalam pengobatan yang disebut benyawai. Ketika rayah boretn
dinyanyikan maka benyawai akan masuk ke dalam raga boretn dan kemudian membantu
mengobati penyakit.
2. Rayah Damamakng
Bulatn
Damamakng Bulatn merupakan tradisi lisan berupa lagu yang dinyanyikan
sehubungan dengan upacara pernikahan. Rayah ini ditampilkan sebelum acara
ngalu. Panjang Rayah Damamakng Bulan bervariasi, sebagian besar berdurasi 10
menit. Rayah ini akan ditampilkan jika sebuah pernikahan menikah tidak
berhalangan menurut pureh (garis kekeluargaan).
3. Rayah Domokng
Dabokng
Setelah Rayah Damamakng Bulatn dinyanyikan, maka kemudian akan diikuti oleh
Rayah Domokng Dabokng dengan tujuan untuk membuka tuak yang diisi di dalam
mangkok dan ditutup dengan tikar dan dilapisi dengan kain putih.
4. Rayah Damamakng
Labatn
Rayah Damamakng Labatn adalah tradisi lisan berupa lagu yang dinyanyikan
sehubungan dengan upacara perkawinan, manakala kedua pasanagan itu tidak boleh
menikah menurut norma adat yang berlaku. Biasanya masih terjalin hubungan
kekeluargaan (pureh). Rayah ini panjangnya ketika dinyanyikan sekitar 25 menit.
Rayah ini dinyanyikan bersamaan dengan upacara pemotongan anjing di sungai dan
pasangan yang menikah mandi di mana darah tersebut mengalir. Ini merupakan
hukuman karena telah melanggar pureh tadi.
0 komentar:
Posting Komentar