SINOPSIS CERITA SABUNZU SAROKNG ANTU
Tangui
Buloh menikah dengan Dayakng Manyonakng kemudian melahirkan lima orang anak.
Anak pertama bernama Lantankng Sabakng, anak kedua bernama Taji Kumakng, anak
ketiga bernama Tarobakng Tingang, anak keempat bernama Bunga Nyamakng dan anak
kelima bernama Salabatn Tingan Ramatn Gonap Tunok Jalayan Sangkap Dada.
Pada
saat usia putra bungsu yaitu Salabatn berusia kurang lebih tiga tahun, sang ibu
mengandung anak keenam. Sang Ibu mengidam hal-hal yang aneh. Ia ingin sekali
makan daging Raja Macan, Raja Beruang, dan Raja Buta. Dikisahlan karena memakan hal-hal aneh tersebut maka
lahirlah seorang anak yang aneh. Anak tersebut terlahir memiliki kulit bersisik
dan berbulu seperti bulu hewan. Oleh karena itu, anak bungsu tersebut di beri
nama Sabunzu Sarokng Antu.
Sabunzu memiliki kekuatan yang sakti. Ketika ia baru
berusia beberapa hari saja ia telah mampu menebang pohon kelapa dan
menyandarkan pohon kelapa tersebut ke rumah mereka. Ia juga langsung bisa
berjalan dan berbicara layaknya manusia dewasa.
Suatu hari Sabunzu pergi ke dalam hutan dan bertemu
dengan Nek Inang. Ia pun kemudian menginap di rumah Nek Inang. Di rumah
tersebut Sabunzu menemukan sebuah Tajau Kaca, yaitu alat yang memiliki
kesaktian karena mampu melihat seisi bumi. Menggunakan Tajau Kaca tersebut
Sabunzu mencari calon istrinya. Kemudian ia melihat gadis cantik yang tak lain
adalah Putri Dengor Mas. Sabunzu pun berjanji akan mencari keberadaan gadis
cantik tersebut.
Sabunzu akhirnya berkelana mencari gadis pujaannya.
Suatu hari ia tiba di sebuah desa. Ia bergaul dan hidup dengan penduduk desa
tersebut. Ia kemudian berteman akrab dengan Tangak Onong dan Tongkakng Tobu.
Kedua orang ini ternyata adalah keponakan dari Putri Dengor Mas. Rupanya
setelah diselidiki oleh Sabunzu, Putri Dengor Mas disembunyikan oleh keluarga
di sebuah tempat agar tidak diketahui keberadaannya oleh Radetn Singkong.
Alkisah, keluarga Putri Dengor Mas berusaha mengambil
kembali kepala-kepala dari kelurga Putri Dengor Mas yang terbunuh oleh Radetn
Singkong. Sabunzu pun ikut dalam usaha untuk menyerang kerajaan Radetn
Singkong. Sabunzu menggunakan sebuah sampan untuk berlayar ke negeri Radetn
Singkong. Sampan tersebut bernama Panyajab Lancakng Kuning. Sampan tersebut
mampu berjalan sendiri di sungai tanpa bantuan alat apapun.
Setelah berhasil membunuh Radetn Singkong, Sabunzu dan
pasukannya kembali ke desa tempat Putri Dengor Mas. Di sana mereka disambut
dengan penuh kemeriahan. Putri Dengor Mas pun menangis mencari Sabunzu. Ia dan
Sabunzu pun bertemu dan berpelukan, mereka keluar dari sampan sambil
berpegangan tangan. Singkat cerita diadakanlah pernikahan antara Sabunzu dengan
Putri Dengor Mas selama tujuh hari tujuh malam di kampung tersebut. Acara
pernikahan tersebut sekaligus perayaan kemenangan Sabunzu melawan Radetn
Singkong.
0 komentar:
Posting Komentar