Ray |
Hari gelap gulita, rintik-rintik mengguyur
sepanjang jalan yang kadang aspal kadang berlumpur itu. Dua buah sepeda motor
nampak melaju dengan kecepatan sedang-sedang saja. Tidak ada yang istimewa
sebenarnya. Justru yang istimewa karena kedua motor tersebut melaju saja
menerobos hujan, padahal di dalam jok motor masing-masing ada mantel.
Ya itu sekelumit kisah tiga orang pemuda yang
gagah dan berani. Mereka bertiga Jum, Ray dan Bas. Mereka berencana mencari
kesenangan berupa jalan-jalan menuju tempat tempat yang tak bertepi. Sebenarnya
sih tanpa tujuan. Namanya juga pemuda ya wajar saja menghabiskan waktu dengan
hal yang tak menentu. Mereka menamakan perjalanan tersebut dengan nama
ekspedisi lintas batas. Kerenkan. Banyak kegilaan. Ya mungkin karena mereka
benar-benar gila.
“Woii beteduh di warung tepi jalan!” teriak Ray
memecah kesunyian hujan.
“Baiklah” ujar Jum dan Bas.
Mereka pun berteduh sejenak.
Sementara masih senyap karena kedinginan.
“Kita kehujanan di tengah jalan” gumam Ray.
“Kalo begitu kita lewat tepi jalan saja”
seloroh Jum.
Hahahaa
Kembali senyap.
Beberapa menit kemudian hujan masih melanda.
Bahkan semakin deras. Tidak menunjukan akan reda.
Capek deh.
“Pakai mantel jak yok, ndak bakalan berenti
hujan nih!”, sahut Jum dengan gagah berani.
“Ayoklah”, Ray dengan tak kalah gagahnya.
Dan mereka melanjutkan perjalanan dengan
mantel.
Baru menempuh perjalanan sekitar satu kilometer
hujanpun reda.
Yah.
Mereka berhenti, melipat kembali mantel dan
melanjutkan perjalanan.
Tidak kurang satu kilometer kemudian hujan
datang lagi.
Aah kampret!
“Hai hujan kita putus!”, teriak Bas dengan
gayanya yang cool.
Hujan terdiam. Ray dan Jum terdiam.
Hujan menangis. Ray dan Jum menangis.
Hujan teberak. Ray dan Jum juga teberak.
Aneh.
Bas |
Ya itulah Bas. Orangnya pendiam namun selalu
saja ada lelucon yang dibuatnya. Lain lagi Ray. Si Ray ini sebenarnya adalah
seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang skripsian. Satu di antara sifat Ray
yaitu mudah mengiya-iyakan ajakan teman-temannya. Misalkan lagi antri bimbingan
dengan dosen, kemudian tiba-tiba ada teman yang mengajak ke kantin. Ya dia
iyakan dan kemudian ke kantin padahal antri bimbingannya sudah hampir satu jam.
Atau lagi serius garap skripsian, tiba-tiba ada teman yang mengajak main game (baca
PES) dia iyakan juga padahal deadlinenya besok hari. Sungguh manusia aneh tapi
tetap mengasyikan. Dan sekarang pun sebenarnya lagi bimbingan di kampusnya,
namun tetap ikut pergi entah kemana dan tanpa tujuan yang jelas.
Jum |
Maybe yes, maybe no.
Bersambung ...
Ditunggu sambungannya.
BalasHapus