PAK ALUI MEMASANG JERAT
Suatu
hari Pak Alui pergi memasang jerat, beberapa hari kemudian Pak Alui melihat
jeratnya dan dapat seekor Pelanduk. Ia pun menyuruh Si Pelanduk untuk pulang
duluan dengan membawa penambin yang diikat di tanduk Pelanduk tersebu. Tentu
saja setelah beberapa lama dilepaskan Pelanduk tersebut lari dengan kencang ke
dalam hutan, namun Pak Alui menyangka Pelanduk sangat semangat untuk menuju ke
rumah Pak Alui untuk di masak oleh istrinya. Mak Alui marah karena Pak Alui
melepas Pelanduk, ia menyarankan Pak Alui agar di pukul sampai Pelanduk mati.
Beberapa
hari kemudian Pak Alui kembali melihat jeratnya, kali ini penuh dengan jamur
yang enak jika di masak. Dan Pak Alui pun langsung memasuk jamur tersebut ke
dalam karung dan memukul berkali-kali
hingga jamur tersebut hancur dan luluh. Sampai ke rumah Mak Alui kembali
memarah Pak Alui, ia menyarankan agar sebaiknya di ambil satu-satu lalu di
masukkan ke dalam penambin kemudian di bawa ke rumah untuk di masak.
Selang
hari berikutnya Pak Alui kembali melihat jeratnya lagi, kali ini telah ada
sarang lebah pada jeratnya. Ia pun langsung mengambil satu per satu Lebah
tersebut, tentu saja lebah tersebut menyengat. Namun Pak Alui tetap saja
mengambil lebah-lebah itu sambil bergumam “aneh jamur kok bisa menyengat!”. Sampai
ke rumah Mak Alui kembali marah, ia kemudian menyarankan jika kemudian ditakuti
dengan api agar Lebah meninggalkan sarangnya dan diambil madunya.
Hari
berikutnya Pak Alui kembali melihat jeratnya,
kali ini dapat seekor rusa yang sangat besar. Tetapi Pak Alui malah
membakar rusa tersebut dan memeras susu-susu Si Rusa. Karena tali penjerat
sudah terbakar oleh api maka Si Rusa tersebut lari tunggang langgang ke dalam
hutan. Sampai ke rumah, Mak Alui kembali marah. Ia menyarankan agar sebaiknya
di tombak lalu di bunuh dan daging-dagingnya di bawa ke rumah untuk di masak.
Hari
berikutnya Pak Alui datang lagi ke jeratnya tetapi tidak mendapatkan apa-apa.
Ketika pulang anjing-anjing Pak Alui menggonggong, Pak Alui pun langsung
mengejar asal suara gonggongan tersebut. Ternyata anjing tersebut menggonggong
ibu mertuanya yang sedang mengambil terung di ladang. Tanpa piki r panjang lagi
Pak Alui langsung menghujamkan tombakny ke arah ibu mertuanya tersebut, lalu
meninggallah dia. Pak Alui lalu membawa daging tersebut ke rumah dan di masak.
Ketika makan, Pak Alui menceritakan daging yang mereka makan tersebut. Mak Alui
pun marah, ia mengatakan bahwa itu adalah ibunya yang sedang mengambil terung
ke ladang. Ia pun menangis dan mengatakan kuburkan lah daging ini karena ini
adalah daging ibu.
Setelah beberapa hari menguburkan
ibunya, hari itu Mak Alui menyuruh Pak Alui agar melihat kuburan ibunya
sekalian memberikan nasi seadanya ke kuburan tersebut. Pak Alui pun pergilah ke
kuburan tadi. Sampai di sana tepat di dekat kuburan sudah berdiri seekor macan.
Pak Alui bukan takut atau lari tetapi malah mendekati macan dan memberikan nasi
yang dibawanya karena ia menyangka mertuanya telah berubah menjadi macan.
SEKIAN
Very good........
BalasHapusSangat Bagus......
Thank You......
Very good........
BalasHapusSangat Bagus......
Thank You......