METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan
Penelitian
Metode
merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan
langkah-langkah sistematis (Subyantoro dan Suwarto, 2006: 30). Metode dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan memaparkan
data yang telah ditentukan sehingga dapat memberikan gambaran secermat mungkin
mengenai nilai budaya dalam cerita Sabunzu
Sarokng Antu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode deskriptif.
Menurut
Moleong (2010:11) “metode
deskriptif digunakan karena data yang akan dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka”.
Sesuai dengan pendapat tersebut, dalam penelitian ini ditampilkan kutipan-kutipan untuk memberi gambaran
mengenai masalah penelitian. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini
karena peneliti ingin mengungkapkan, menggambarkan dan memaparkan nilai budaya
yang terdapat dalam cerita Sabunzu
Sarokng Antu.
3.2 Bentuk
Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2010: 4) “penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan menurut
Moleong (2010: 6) “penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek peneltian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah”.
Penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan karena peneliti mendeskripsikan nilai
budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu. Pendeskripsian tersebut berupa kata-kata atau kalimat
yang digunakan untuk mendukung hasil analisis.
3.3
Pendekatan Penelitian
Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi karya sastra.
Pendekatan ini dipandang sebagai
pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami nilai-nilai yang dikandung dalam
karya sastra yang merupakan gambaran kebudayaan pendukungnya.
Sesuai
dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh Wallek dan Warren (1995: 23) terdapat
tiga persoalan pokok dalam pendekatan sosiologi, yaitu: (1) sosiologi pengarang yang mempermasalahkan diri
pengarang, (2) sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan telaah tentang
hal-hal yang tersirat dalam karya sastra, dan (3) sosiologi pembaca yang
mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat.
Berdasarkan
klasifikasi yang dikemukakan di atas, peneliti menggunakan klasifikasi yang kedua,
yaitu sosiologi karya sastra, karena dalam penelitian ini peneliti memfokuskan
untuk melihat karya sastra dari sudut makna yang tersirat didalamnya. Hal yang
dapat dilihat dalam karya sastra tersebut adalah nilai budaya yang terdapat
dalam kata-kata, frasa ataupun kalimat dalam cerita
Sabunzu Sarokng Antu cerita
rakyat Dayak Simpakng Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang.
3.4 Sumber Data dan Data
Menurut
Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2010: 157) “sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen”.
Lebih lanjut Nadeak (2008: 18) “mengemukakan
sumber data dalam penelitian sastra didapatkan atau berasal dari hasil rekaman
dari penutur sastra lisan, foto, rekaman video”.
Sumber
data dalam penelitian ini adalah buku cerita Sabunzu Sarokng Antu (SSA).
Adapun
buku cerita ini memiliki tebal 60
halaman, editor: F.X. Beleng, Livinus Prianidi, Sosimus dan Laurensius
Salem. Diterbitkan oleh Institute of Dayakologi Research and Development (IDRD)
pada tahun 1996 di Pontianak.
Data
dalam penelitian ini berupa
kutipan kata-kata, frasa ataupun kalimat
yang digunakan untuk mendukung
analisis nilai budaya dalam cerita Sabunzu
Sarokng Antu. Kutipan kata-kata,
frasa ataupun kalimat tersebut dianggap mampu untuk mendukung hasil analisis. Sehingga kutipan
kata-kata, frasa ataupun kalimat tersebut hanya ditampilkan kutipan-kutipan yang
dianggap mampu untuk mendukung hasil analisis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Subyantoro dan Suwarto (2006: 66-67) “teknik
adalah pembahasan mengenai cara dan alat (termasuk kemahiran membuat dan
menggunakannya) yang diperlukan untuk mencapai tujuan”. Teknik pengumpulan
data merupakan pembahasan mengenai cara dan alat yang diperlukan dalam proses
pengumpulan data.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
studi dokumenter. Teknik studi
dokumenter digunakan karena sumber data yang digunakan adalah berupa dokumen.
Adapun dokumen tersebut adalah buku cerita Sabunzu
Sarokng Antu.
3.6 Instrumen
Penelitian
Alat
pengumpul data merupakan alat-alat yang digunakan pada saat mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini alat-alat tersebut sebagai berikut.
1. Peneliti
sendiri sebagai instrumen kunci, dalam hal
ini peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana, dan yang melaporkan hasil
penelitian.
2. Catatan
pengamatan, yaitu sejenis catatan khusus yang
digunakan oleh peneliti untuk mencatat hasil dari pembacaan dan pengamatan
terhadap cerita Sabunzu Sarokng Antu.
Selanjutnya data-data hasil pengamatan dihimpun secara khusus menurut
klasifikasi permasalahan penelitian.
3.7 Pengecekan
Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data berfungsi untuk menimalisir
kesalahan dalam pengambilan data-data. Pengujian tersebut menggunakan
teknik triangulasi, ketekunan pengamatan dan kecukupan referensi. Dalam hal
teknik triangulasi peneliti berdikusi dengan
teman sejawat yaitu Raymundus Wendi, selain itu
peneliti juga mendapat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing.
Ketekunan pengamatan digunakan dengan cara mengamati dan memahami secara seksama
cerita Sabunzu Sarokng Antu. Pada
teknik kecukupan referensi peneliti mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data adalah cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis data. Data dalam penelitian ini di analisis dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra yaitu dengan memaknai kutipan-kutipan
yang terdapat dalam cerita Sabunzu
Sarokng Antu. Pendekatan ini dirasakan sesuai karena peneliti
mendeskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu tersebut.
3.9
Langkah-langkah Analisis Data
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini
sebagai berikut.
1.
Membaca secara
intensif buku cerita Sabunzu Sarokng Antu.
2.
Mengklasifikasi
data berdasarkan permasalahan penelitian.
3.
Mengidentifikasi
data (kutipan) yang mencerminkan nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
4.
Mendeskripsikan
dan menginterpretasikan data (kutipan) yang mencerminkan nilai budaya dalam
cerita Sabunzu Sarokng Antu sesuai
dengan permasalahan penelitian sebagai berikut.
a. Nilai
budaya dilihat dari hubungan
manusia dengan religinya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
b. Nilai budaya dilihat dari hubungan manusia dengan
manusia dalam cerita Sabunzu
Sarokng Antu.
c. Nilai budaya dilihat dari hubungan manusia dengan alam
dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
5.
Pengambilan
kesimpulan terhadap nilai budaya yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu sastra lisan Dayak
Simpakng Kecamatan Simpanf Dua Kabupaten Ketapang.
0 komentar:
Posting Komentar