Minggu, 28 November 2021

Aksi Nyata Budaya Positif Calon Guru Penggerak

Aksi Nyata Budaya Positif

Oleh : Bastian Arisandi (CGP Angkatan 3 Kabupaten Ketapang)

 

1.      1. Latar Belakang

Penerapan budaya positif tak terlepas dari konsep yang telah dipelajari pada modul sebelumnya yaitu konsep pendidikan menurut KHD, nilai dan peran guru penggerak, dan visi guru penggerak. Dengan menyadari nilai dan perannya sebagai guru penggerak akan membuat guru yang bersangkutan mampu mengelola perubahan yang positif berawal dari diri dan segala potensi yang dimiliki sekolahnya.

Dalam menciptakan budaya positif terdapat konsep yang yang perlu dipahami bersama oleh setiap warga sekolah yaitu (1)Perubahan paradigma stimulus respon melawan teori kontrol, (2)Arti disiplin dan tiga motivasi prilaku manusia, (3)Keyakinan kelas, hukuman, dan penghargaan, (4)Kebutuhan dasar manusia (bertahan hidup, cinta dan kasih sayang, kesenangan, kebebasan, dan penguasaan), (5)Posisi kontrol (penghukum, orang merasa bersalah, teman, monitor/pemantau, dan manajer),  (6) Segitiga restitusi (menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan kelas).

2.      Tujuan

Penerapan budaya positif di sekolah bertujuan agar semua warga sekolah mampu berperan aktif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang dapat menumbuhkembangkan murid secara optimal sesuai kodrat anak dan kodrat zaman. Nilai – nilai yang diharapkan menjadi budaya positif di sekolah tentu saja berakar dari norma-norma, budaya bangsa, dan nilai Pancasila dengan demikian diharapkan murid dengan akan mampu untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

3.      Bentuk Aksi Nyata

Adapun bentuk aksi nyata penerapan budaya positif tersebut dijabarkan sebagai berikut.

a)      Berdoa dan mengucap syukur sebelum memulai dan setelah menutup proses belajar mengajar.

b)      Menyepakati kesepakatan kelas antara guru dengan murid.

c)      Menerapkan 5S (sopan, santun, senyum, salam, sapa) di lingkungan sekolah.

d)      Memberikan kebebasan kepada murid untuk berpendapat dalam diskusi.

e)      Melatih murid agar berani mengajukan pendapat di depan umum.

4.      Dokumentasi Aksi Nyata