Minggu, 27 Maret 2022

 


AKSI NYATA MODUL 3.3

 

NAMA KEGIATAN : Pembinaan Iman Katolik

PERISTIWA (FACT)

1.      Pada awal  kegiatan saya perlu untuk melakukan diskusi dengan guru yang membimbing kegiatan tersebut yaitu Ibu Mirna sebagai pengampu Mata Pelajaran Agama Katolik. Latar belakang saya berdiskusi dengan Ibu Mirna karena supaya program ini dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya persiapan yang matang sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu saya juga berkoordinasi dengan guru agama Katolik untuk mempersiapkan hal-hal yang dianggap mendukung terlaksananya program Pembinaan Iman Katolik ini. Banyak hal yang kami diskusikan mulai dari rencana awal kegiatan, tempat kegiatan yang memadai, menghubungi narasumber dalam hal ini Bapak Jefri selaku Ketua Umat dan juga Ketua Kring.

Dokumentasi kegiatan:





 

2.      Kegiatan berikutnya yakni melakukan sosialisasi kepada murid tentang program yang akan dilaksanakan. Kegiatan sosialisasi ini bersifat menginformasikan kepada siswa bahwa sekolah akan mengadakan program yang bernama “Pembinaan Iman Katolik” yang dilaksanakan setiap hari jumat pertama bulan pukul 15.00-16.00 bertempat di Gedung sekolah SMPN 2 Hulu Sungai. Latar belakang dilakukan sosialisasi ini supaya murid mengetahui program yang akan dilaksanakan oleh CGP yang tentu saja program ini sangat bermanfaat bagi murid itu sendiri. Dalam kegiatan sosialisasi ini juga dijabarkan manfaat murid mengikuti kegiatan pendalaman iman Katolik. Ternyata murid-murid sangat antusias akan adanya kegiatan seperti ini yang tentu saja sangat bermanfaat bagi mereka sendiri untuk kedepannya.

Dokumentasi kegiatan :





 

3.      Pelasanaan Program Pembinaan Iman Katolik

Pelaksaan pertama ini hanya masih bersifat pengenalan program dan mengarahkan murid dalam menjalankan program ini. Sekaligus pemetaan minat  dan bakat murid dalam program ini. Pemetaan dimaksudkan untuk mengenali minat dan bakat murid yang akan dikembangkan di dalam program ini. Mengetahui minat dan bakat murid menurut saya merupakan hal yang penting agar selanjutnya murid-murid sudah mengetahui hal-hal yang memang perlu mereka kembangkan dan tingkatkan. Program Pembinaan Iman Katolik ini mencakup tiga minat  yang bisa  dikembangkan yaitu bacaan, koor, dan musik. Setelah mengetahui minat dan bakat murid selanjutnya ke depan masing-masing murid ini akan menentukan sendiri akan minat dan bakat yang akan mereka kembangkan tersebut. Murid bertanggung jawab atas program yang akan berlangsung.

Dokumentasi kegiatan :





 

 

 

 

PERASAAN (FEELING)

Setelah melaksanakan aksi nyata saya merasa bangga. Bangga karena sebagai seorang guru di daerah pedalaman ternyata bisa melakukan aksi nyata yang berhubungan dengan guru penggerak. Menurut saya ini merupakan pencapaian yang luar biasa yang mana sarana dan prasarana sekolah yang jauh tertinggal dari sekolah yang ada di kota. Namun dalam hal menerapkan aksi nyata ternyata bisa dilaksanakan dengan baik dengan memanfaatkan hal-hal yang ada di sekitar sekolah . Di sisi lain murid juga sangat antusias dengan program-program yang telah dilaksanakan. Mulai dari pembelajaran dengan media asset, dan program Pembinaan Iman Katolik. Maju untuk guru penggerak Indonesia.

PEMBELAJARAN (FINDING)

Beberapa hal yang bisa dipetik hikmat dari kegiatan yang sudah berjalan dapat dijabarkan berikut ini.

1.      Tetap semangat dan pantang memyerah. Dalam hal ini tentu saja semangat sangat diperlukan agar kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Pantang menyerah karena sarana dan prasarana yang kurang memadai maka guru harus kreatif dan inovatif mencari hal-hal lain yang dapat mendukung terlaksananya program-program yang telah direncanakan.

2.      Kerja sama dan kolaborasi dengan rekan kerja. Dalam hal ini kerja sama dan kolaborasi dengan guru lainnya merupakan suatu keharusan. Tanpa adanya kerja sama dengan guru lain maka kegiatan yang sudah direncanakan tidak akan dapar berjalan dengan baik. Begitu juga sebaliknya, dengan adanya kerja sama , kolaborasi dengan guru, dengan pimpinan maka semua akan dapat  berjalan dengan baik.

PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Setiap akan melaksanakan kegiatan harusnya dipersiapkan dengan sematang-matangnya dan sedetil-detilnya. Hal ini dimaksdukan karena kegiatan yang akan dilaksanakan jangan sampai berjalan tidak lancar hanya karena hal yang sepele. Kedepannya diharapkan program-program ini tetap dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan secara terus menerus. 

Kamis, 03 Maret 2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 GURU PENGGERAK

 

KONEKSI ANTAR MATERI

Trilogi Patrap Triloka (ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri andayani) adalah pergeseran paradigma di mana guru tidak lagi bertindak sebagai sumber utama informasi dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dari seorang fasilitator dan mitra belajar bagi siswa. Dalam pengambilan keputusan maka muridlah yang di dorong untuk bisa mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri.

Nilai adalah segala hal yang dianggap baik mapun buruk di dalam masyarakat. Nilai yang baik tentu saja berpengaruh terhadap prinsip seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Prinsip yang tertanam baik dalam diri seseorang membuat orang tersebut lebih bisa untuk memilih keputusan yang tepat sesuai dengan nilai yang ada dilingkungannya.

Dalam prakteknya, coaching itu sendiri memiliki pengaruh dalam mengambil sebuah keputusan. Seorang guru yang bingung dan bimbang dalam mengambil keputusan maka ketika dilakukan coaching maka guru tersebut akan terbuka pikirannya dan dapat mengambil keputusan yang tepat.

Dalam aspek emosionalnya, seorang guru tentu saja dipengaruhi oleh emosi  tertentu dalam memilih suatu pengambilan keputusan. Kondisi emosi seseorang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Maka dalam hal ini emosi yang bersangkutan harus dalam benar-benar stabil sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat.

Pengambilan keputusan yang tepat tentu saja akan menciptakan suasana yang nyaman, kondusif dan tentu saja tidak merugikan orang lain. Pengambilan keputusan yang tepat juga akan berpengaruh positif kepada yang mengambil keputusan maupun orang yang berada disekitarnya.

Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang dirasakan hal yang rumit. Dikatakan rumit karena membutuhkan pemikiran yang luar biasa pelik agar keputusan-keputusan yang diambil tidak merugikan pihak-pihak tertentu. Jika keputusan yang diambil telah tepat maka akan terciptanya suasana yang kondusif, nyaman dan saling menguntungkan .

Banyak factor yang memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Misalnya factor emosi, factor lingkungan, sampai factor lain di luar dirinya sendiri. Faktor tersebut tentu saja berpengaruh bagi yang bersangkutan dalam pengambilan sebuah keputusan. Namun tentu saja pilihan adalah tetap sebuah pilihan.