Selasa, 19 April 2011

FEATURES (Berita)

Belajar Cermat, Teliti, Sabar dan Fokus dari Tukang Servis Motor
Oleh : Bastian Arisandi

Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB saya pergi ke bengkel motor dengan tujuan untuk memperbaiki motor yang rusak. Sampai di bengkel tersebut, keadaan dam suasana sangat ribut karena suara motor-motor yang sedang diperbaiki. Ternyata, meskipun dalam suasan yang sangat ribut, tukang bengkel tetap yang lain tetap fokus pada motor yang dibengkelinya. Lalu kemudian saya berbasa-basi sebentar dengan pemilik bengkel tersebut. Saya sekedar berbincang-bincang. Setelah sekian lama berbincang-bincang, saya tak sedikit pun melihat anak buah dari bengkel tersebut yang tidak bekerja. Semua mengerjakan tugasnya dalam memperbaiki motor yang rusak.
Sebut saja pemilik bengkel tersebut Achuan. Memang beliau adalah etnis Cina. Percakapan pun terjadi antara saya dengan beliau.
“Cek, anak buah acek ada berapa?”
“Saya punya anak buah ada tiga, yang satu lagi istrahat katanya sholat”
“Ohh .. begitu”.
Percakapan kami memang sangat singkat. Karena apa? Ternyata beliau sendiri juga langsung mempebaiki motor yang rusak lainnya.
Nama bengkel tersebut adalah Matahari Motor, dengan alamat Jalan Budi Utomo, Siantan. Tepat pada jejeran Ruko di tepi jalan. Saya sempat bertanya mengenai mengapa dinamakan Matahari Motor. Beliau menjawab bahwa matahari yaitu memancarkan sinar yang terang. Begitu juga dengan bengkel motor kami yang siap menyinari motor-motor yang rusak pukas beliau dengan diikuti gelak tawa orang-orang yang ada di bengkel tersebut.
Singkat cerita, saya pun mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa tukang perbaiki motor. Saya sangat terkesan dengan cara mereka dalam memperbaiki motor-motor tersebut.
Pertama saya terkesan dengan betapa cermatnya mereka dalam memasang kembali alat-alat motor yang menurut saya sangat rumit. Mereka membongkar kemudian memasang sesuai dengan tempat asal alat-alat tersebut. Alat-alat dalam motor ternyata amat sangat rumit. Bahkan ada yang sangat sulit untuk dimengerti, mengapa alat tersebut bisa berada di tempat tersebut. Tetapi acungan jempol patut diberikan kepada tukang perbaiki motor, mereka mampu untuk menyusun kembali alat-alat yang sudah berhamburang dan berserakan dilantai menjadi mesin motor yang utuh kembali.
Hal yang kedua yang juga sangat menarik bagi saya yaitu para tukang perbaiki motor tersebut sangat teliti dalam memperbaiki alat-alat mesin motor yang rusak. Mereka mampu untuk mencari hal-hal yang rusak pada motor tersebut. Mereka mampu untuk memperbaiki gejala-gejala kerusakan pada motor tersebut.
Kesan yang ketiga yaitu betapa sabarnya para tukang tersebut dalam memperbaiki motor-motor yang rusak. Mulai dari melepaskan sekrup satu per satu, menanggalkan penutup luarnya, menanggalkan besi-besi yang besar-besar, meneliti kerusakan-kerusakan, mengganti alat-alat yang rusak, sampai memasang kembali alat-alat yang mereka tanggalkan tadi. Sungguh pekerjaan yang menuntut suatu sikap sabar yang sangar besar. Mereka sabar dalam memperbaiki motor-motor yang rusak. Mereka sabar ketika ada-ada saja perintah dari pemilik motor yang kadang-kadang cerewet. Saya hanya mengangguk-anggukkan kepala ketika saat bersamaan ada seorang bapak yang tidak terima dengan hasil pekerjaan tukang bengkel. Tukang bengkel tersebut malah memperbaiki kembali motor bapak tetsebut, yang menurut saya sudah baik.
Yang terakhir, pengalaman yang dapat saya ambil dari seorang tukang servis motor yaitu mereka sangat fokus dalam memperbaiki motor-motor yang rusak. Fokus merupakan hal yang sangat penting dalam mengerjakan sesuatu, tetapi jika mengerjakannya di tempat yang kotor dengan oli, polusi asap motor, ributnya suara motor, itu tidak mungkin. Tetapi inilah keunggulan tukang servis motor tersebut. Di tengah panasnya udara, belepotan oli, bau tak sedap, suasan yang bising, mereka tetap fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.
Itulah empat pelajaran berharga yang saya dapatkan dari tukang servis motor. Pertama, cermat dalam mengerjakan sesuatu. Kedua, teliti dalam mengerjakan sesuatu. Ketiga, sabar dalam menghadapi masalah. Keempat, fokus dalam mengerjakan sesuatu.
SELESAI

0 komentar:

Posting Komentar