Rabu, 06 Maret 2013

METODE PENELITIAN


METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis (Subyantoro dan Suwarto, 2006: 30). Metode dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan memaparkan data yang telah ditentukan sehingga dapat memberikan gambaran secermat mungkin mengenai nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. 
Menurut Moleong (2010:11) metode deskriptif digunakan karena data yang akan dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Sesuai dengan pendapat tersebut, dalam penelitian ini ditampilkan  kutipan-kutipan untuk memberi gambaran mengenai masalah penelitian. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengungkapkan, menggambarkan dan memaparkan nilai budaya yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
3.2 Bentuk Penelitian
            Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2010: 4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneltian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan karena peneliti mendeskripsikan  nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu. Pendeskripsian tersebut berupa kata-kata atau kalimat yang digunakan untuk mendukung hasil analisis.
3.3 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi karya sastra. Pendekatan  ini dipandang sebagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami nilai-nilai yang dikandung dalam karya sastra yang merupakan gambaran kebudayaan pendukungnya.
Sesuai dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh Wallek dan Warren (1995: 23) terdapat tiga persoalan pokok dalam pendekatan sosiologi, yaitu: (1) sosiologi  pengarang yang mempermasalahkan diri pengarang, (2) sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan telaah tentang hal-hal yang tersirat dalam karya sastra, dan (3) sosiologi pembaca yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat.
Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan di atas, peneliti menggunakan klasifikasi yang kedua, yaitu sosiologi karya sastra, karena dalam penelitian ini peneliti memfokuskan untuk melihat karya sastra dari sudut makna yang tersirat didalamnya. Hal yang dapat dilihat dalam karya sastra tersebut adalah nilai budaya yang terdapat dalam kata-kata, frasa ataupun kalimat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu cerita rakyat Dayak Simpakng Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang.
3.4 Sumber Data dan Data
Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2010: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Lebih lanjut Nadeak (2008: 18) mengemukakan sumber data dalam penelitian sastra didapatkan atau berasal dari hasil rekaman dari penutur sastra lisan, foto, rekaman video.
Sumber data dalam  penelitian ini adalah  buku cerita Sabunzu Sarokng Antu (SSA). Adapun buku cerita ini memiliki tebal 60  halaman, editor: F.X. Beleng, Livinus Prianidi, Sosimus dan Laurensius Salem. Diterbitkan oleh Institute of Dayakologi Research and Development (IDRD) pada tahun 1996 di Pontianak.
Data dalam  penelitian ini berupa kutipan kata-kata, frasa ataupun kalimat yang digunakan untuk mendukung analisis nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu. Kutipan kata-kata, frasa ataupun kalimat tersebut dianggap mampu untuk mendukung hasil analisis. Sehingga kutipan kata-kata, frasa ataupun kalimat tersebut hanya ditampilkan kutipan-kutipan yang dianggap mampu untuk mendukung hasil analisis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Subyantoro dan Suwarto (2006: 66-67) teknik adalah pembahasan mengenai cara dan alat (termasuk kemahiran membuat dan menggunakannya) yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Teknik pengumpulan data merupakan pembahasan mengenai cara dan alat yang diperlukan dalam proses pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik studi dokumenter. Teknik studi dokumenter digunakan karena sumber data yang digunakan adalah berupa dokumen. Adapun dokumen tersebut adalah buku cerita Sabunzu Sarokng Antu.
3.6 Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data merupakan alat-alat yang digunakan pada saat mengumpulkan data. Dalam penelitian ini alat-alat tersebut sebagai berikut.
1.      Peneliti sendiri sebagai instrumen kunci, dalam hal ini peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana, dan yang melaporkan hasil penelitian.
2.      Catatan pengamatan, yaitu sejenis catatan khusus yang digunakan oleh peneliti untuk mencatat hasil dari pembacaan dan pengamatan terhadap cerita Sabunzu Sarokng Antu. Selanjutnya data-data hasil pengamatan dihimpun secara khusus menurut klasifikasi permasalahan penelitian.


3.7 Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data berfungsi untuk menimalisir kesalahan dalam pengambilan data-data. Pengujian tersebut menggunakan teknik triangulasi, ketekunan pengamatan dan kecukupan referensi. Dalam hal teknik triangulasi peneliti berdikusi dengan teman sejawat yaitu Raymundus Wendi, selain itu peneliti juga mendapat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing. Ketekunan pengamatan digunakan dengan cara mengamati dan memahami secara seksama cerita Sabunzu Sarokng Antu. Pada teknik kecukupan referensi peneliti mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis data. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yaitu dengan memaknai kutipan-kutipan yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu. Pendekatan ini dirasakan sesuai karena peneliti mendeskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu tersebut.
3.9 Langkah-langkah Analisis Data
            Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.      Membaca secara intensif buku cerita Sabunzu Sarokng Antu.
2.      Mengklasifikasi data berdasarkan permasalahan penelitian.
3.      Mengidentifikasi data (kutipan) yang mencerminkan nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
4.      Mendeskripsikan dan menginterpretasikan data (kutipan) yang mencerminkan nilai budaya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu sesuai dengan permasalahan penelitian sebagai berikut.
a.       Nilai budaya dilihat dari hubungan  manusia dengan religinya dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
b.      Nilai budaya dilihat dari hubungan manusia dengan manusia dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
c.       Nilai budaya dilihat dari hubungan manusia dengan alam dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu.
5.      Pengambilan kesimpulan terhadap nilai budaya yang terdapat dalam cerita Sabunzu Sarokng Antu sastra lisan Dayak Simpakng Kecamatan Simpanf Dua Kabupaten Ketapang.

0 komentar:

Posting Komentar